Jumat, 10 April 2015

Kehidupan ibarat sebuah roda. Berputar seiring dengan berjalannya waktu. Tak bisa dipungkiri bahwa perputaran roda akan berjalan lancar kalau jalan yang dilaluinya bersih dari kotoran, dan gangguan jalan lainnya. Selain itu, roda yang berjalan harus tidak memiliki cacat agar berjalan lancar. Kesehatan merupakan aset besar dalam perputaran roda kehidupan. Tanpa adanya kesehatan, roda ini akan cacat, kotor, dan menghambat, serta takkan berputar dengan lancar. Kesehatan sendri terdiri dari kesehatan rohani dan jasmani. Kesehatan rohani akan diraih dengan menyucikan hati dengan membuang sikap-sikap negatif seperti syirik, riya, sombong, iri, dengki, dan sebagainya. Sikap negatif ini akan membuat kotor, cacat dan rapuhnya roda.
Kesehtan jasmani bisa diraih dengan menjaga pola hidup dengan konsumsi makanan yang baik dan begizi. Hal ini sebenarnya telah diperingatkan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 168 yang artinya:

“wahai manusia, makanlah apa apa yang ada di bumi makanan yang halal juga baik. Dan janganlah kamu ikuti setan karena sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata”
           
            Allah menyuruh untuk memakan makanan yang halal dan baik. Kata “baik” dalam ayat ini adalah baik untuk tubuh yang artinya bergizi. Makanan bergizi akan menyehatkan tubuh karena pada dasarnya tubuh membutuhkan zat-zat yang menunjang proses dalam tubuh dan akhirnya kalau proes tersebut lancar, kesehatan dapat dicapai. Selain baik, makanan yang diasup tubuh harus halal karena secara Syariat, ini adalah syarat mutlak dalam sebuah makanan.

            Ayat tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi orang mu’min saja. Di awal ayat tersebut, Allah menyebutkan “wahai manusia” bukan “wahai orang-orang mu’min”. Konsumsi makanan bergizi adalah kewajiban bagi seluruh manusia. Inilah salah satu kasih sayang Allah bagi seluruh umat manusia tanpa kecuali.

Bidang Riset
IMM Bogor

0 komentar:

Posting Komentar