Kehidupan ibarat sebuah roda. Berputar seiring dengan
berjalannya waktu. Tak bisa dipungkiri bahwa perputaran roda akan berjalan
lancar kalau jalan yang dilaluinya bersih dari kotoran, dan gangguan jalan
lainnya. Selain itu, roda yang berjalan harus tidak memiliki cacat agar
berjalan lancar. Kesehatan merupakan aset besar dalam perputaran roda
kehidupan. Tanpa adanya kesehatan, roda ini akan cacat, kotor, dan menghambat,
serta takkan berputar dengan lancar. Kesehatan sendri terdiri dari kesehatan
rohani dan jasmani. Kesehatan rohani akan diraih dengan menyucikan hati dengan
membuang sikap-sikap negatif seperti syirik, riya, sombong, iri, dengki, dan
sebagainya. Sikap negatif ini akan membuat kotor, cacat dan rapuhnya roda.
Kesehtan jasmani bisa diraih dengan menjaga pola hidup
dengan konsumsi makanan yang baik dan begizi. Hal ini sebenarnya telah
diperingatkan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 168 yang artinya:
“wahai manusia, makanlah apa apa yang ada di bumi makanan yang halal
juga baik. Dan janganlah kamu ikuti setan karena sesungguhnya setan adalah
musuh yang nyata”
Allah menyuruh untuk memakan makanan yang halal dan baik.
Kata “baik” dalam ayat ini adalah baik untuk tubuh yang artinya bergizi.
Makanan bergizi akan menyehatkan tubuh karena pada dasarnya tubuh membutuhkan
zat-zat yang menunjang proses dalam tubuh dan akhirnya kalau proes tersebut
lancar, kesehatan dapat dicapai. Selain baik, makanan yang diasup tubuh harus
halal karena secara Syariat, ini adalah syarat mutlak dalam sebuah makanan.
Ayat tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi orang mu’min
saja. Di awal ayat tersebut, Allah menyebutkan “wahai manusia” bukan “wahai
orang-orang mu’min”. Konsumsi makanan bergizi adalah kewajiban bagi seluruh
manusia. Inilah salah satu kasih sayang Allah bagi seluruh umat manusia tanpa
kecuali.
Bidang Riset
IMM Bogor
0 komentar:
Posting Komentar