Sabtu 18/01/2014. Ada dua orang perwakilan BEM KM Universitas Djuanda (Unida) berkunjung
ke sekretariat Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bogor yang
berlokasi di Babakan Lio dalam rangka silaturahim. Mereka dari Kementerian Luar
Negeri BEM KM Unida tepatnya bagian
Kebijakan Publik. Ketuanya Rizki dan
bersama seorang anggotanya Imas menjadi tamu yang istimewa pada hari itu. Salah
satu tujuan mereka mengadakan silaturahim tersebut berhubungan dengan agenda
terbesar yang akan mereka adakan untuk menghadirkan beberapa perwakilan
organisasi mahasiswa ekstrakampus dalam simposium Pemilu 2014 di Unida. Sebuah
isu yang sangat seksi untuk dibahas apalagi sebagai mahasiswa, sosialisasi
tentang Pemilu 2014 hukumnya wajib agar bisa diketahui oleh khalayak ramai.
Pada kunjungan mereka yang kali
pertama ini mereka meminta salah satu perwakilan PC IMM Bogor untuk menjadi
pembicara mengenai Pemilu 2014 melalui perspektif kepemimpinan dalam Islam.
Kampus Unida yang terkenal dengan julukan Kampus Bertauhid ini tentunya
menginginkan mahasiswanya memilih atau menjadi pemimpin yang bernafaskan Islam,
berlandaskan Al-Qur’an dan Al Hadits dalam mengambil keputusan dan juga
menjadikan Rasulullah saw sebagai role
model kepemimpinan. Bersama-sama organisasi ekstrakampus yang lain seperti
HMI, PMII, KAMMI, dan GMNI diharapkan acara ini akan memberikan wawasan
pandangan mahasiswa Unida terhadap Pemilu 2014.
Isu mengenai Pemilu 2014 tentunya isu yang sangat seksi, dimana tahun 2014 ini merupakan tahun politik. Pemimpin yang jujur tidak bisa terlihat, karena banyaknya janji-janji bias dan pencitraan yang dilakukan oleh para calon pemimpin kita tersebut. IMM pun meilhat ini sebagai bentuk seremonial 5 tahunan yang dilakukan oleh legislatif dan juga eksekutif tingkat nasional. Kecuali bagi mereka yang benar-benar memiliki track record yang baik, dan yang paling penting adalah beriman kepada Allah. Syarat mutlak yang harus yang harus dimiliki oleh calon pemimpin kita.
0 komentar:
Posting Komentar