Minggu, 19 Januari 2014


Sabtu 18/01/2014. Ada dua orang perwakilan  BEM KM Universitas Djuanda (Unida) berkunjung ke sekretariat Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bogor yang berlokasi di Babakan Lio dalam rangka silaturahim. Mereka dari Kementerian Luar Negeri  BEM KM Unida tepatnya bagian Kebijakan Publik.  Ketuanya Rizki dan bersama seorang anggotanya Imas menjadi tamu yang istimewa pada hari itu. Salah satu tujuan mereka mengadakan silaturahim tersebut berhubungan dengan agenda terbesar yang akan mereka adakan untuk menghadirkan beberapa perwakilan organisasi mahasiswa ekstrakampus dalam simposium Pemilu 2014 di Unida. Sebuah isu yang sangat seksi untuk dibahas apalagi sebagai mahasiswa, sosialisasi tentang Pemilu 2014 hukumnya wajib agar bisa diketahui oleh khalayak ramai.



Pada kunjungan mereka yang kali pertama ini mereka meminta salah satu perwakilan PC IMM Bogor untuk menjadi pembicara mengenai Pemilu 2014 melalui perspektif kepemimpinan dalam Islam. Kampus Unida yang terkenal dengan julukan Kampus Bertauhid ini tentunya menginginkan mahasiswanya memilih atau menjadi pemimpin yang bernafaskan Islam, berlandaskan Al-Qur’an dan Al Hadits dalam mengambil keputusan dan juga menjadikan Rasulullah saw sebagai role model kepemimpinan. Bersama-sama organisasi ekstrakampus yang lain seperti HMI, PMII, KAMMI, dan GMNI diharapkan acara ini akan memberikan wawasan pandangan mahasiswa Unida terhadap Pemilu 2014.

Isu mengenai Pemilu 2014 tentunya isu yang sangat seksi, dimana tahun 2014 ini merupakan tahun politik. Pemimpin yang jujur tidak bisa terlihat, karena banyaknya janji-janji bias dan pencitraan yang dilakukan oleh para calon pemimpin kita tersebut. IMM pun meilhat ini sebagai bentuk seremonial 5 tahunan yang dilakukan oleh legislatif dan juga eksekutif tingkat nasional. Kecuali bagi mereka yang benar-benar memiliki track record yang baik, dan yang paling penting adalah beriman kepada Allah. Syarat mutlak yang harus yang harus dimiliki oleh calon pemimpin kita.


0 komentar:

Posting Komentar