17.06
immbogor
Pidato Wisudawan Terbaik, Memukau tetapi Sekaligus “Menakutkan”.
by Erica Goldson
Coxsackie-Athens High School, New York, tahun 2010.
Erica Goldson adalah wisudawan yang lulus dengan nilai terbaik pada tahun itu. Berikut adalh petikan pidato wisuda tersebut..
"“Saya lulus. Seharusnya saya menganggapnya sebagai sebuah pengalaman
yang menyenangkan, terutama karena saya adalah lulusan terbaik di kelas
saya. Namun, setelah direnungkan, saya tidak bisa mengatakan kalau saya
memang lebih pintar dibandingkan dengan teman-teman saya. Yang bisa saya
katakan adalah kalau saya memang adalah yang terbaik dalam melakukan
apa yang diperintahkan kepada saya dan juga dalam hal mengikuti sistem
yang ada.
Di sini saya berdiri, dan seharusnya bangga bahwa
saya telah selesai mengikuti periode indoktrinasi ini. Saya akan pergi
musim dingin ini dan menuju tahap berikut yang diharapkan kepada saya,
setelah mendapatkan sebuah dokumen kertas yang mensertifikasikan bahwa
saya telah sanggup bekerja.
Tetapi saya adalah seorang manusia,
seorang pemikir, pencari pengalaman hidup – bukan pekerja. Pekerja
adalah orang yang terjebak dalam pengulangan, seorang budak di dalam
sistem yang mengurung dirinya. Sekarang, saya telah berhasil menunjukkan
kalau saya adalah budak terpintar. Saya melakukan apa yang disuruh
kepadaku secara ekstrim baik. Di saat orang lain duduk melamun di kelas
dan kemudian menjadi seniman yang hebat, saya duduk di dalam kelas rajin
membuat catatan dan menjadi pengikut ujian yang terhebat.
Saat
anak-anak lain masuk ke kelas lupa mengerjakan PR mereka karena asyik
membaca hobi-hobi mereka, saya sendiri tidak pernah lalai mengerjakan PR
saya. Saat yang lain menciptakan musik dan lirik, saya justru mengambil
ekstra SKS, walaupun saya tidak membutuhkan itu. Jadi, saya penasaran,
apakah benar saya ingin menjadi lulusan terbaik? Tentu, saya pantas
menerimanya, saya telah bekerja keras untuk mendapatkannya, tetapi apa
yang akan saya terima nantinya? Saat saya meninggalkan institusi
pendidikan, akankah saya menjadi sukses atau saya akan tersesat dalam
kehidupan saya?
Saya tidak tahu apa yang saya inginkan dalam
hidup ini. Saya tidak memiliki hobi, karena semua mata pelajaran
hanyalah sebuah pekerjaan untuk belajar, dan saya lulus dengan nilai
terbaik di setiap subjek hanya demi untuk lulus, bukan untuk belajar.
Dan jujur saja, sekarang saya mulai ketakutan…….”
Have you get the point guys?
0 komentar:
Posting Komentar